Keanekaragaman Jenis-Jenis Lamun Di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.62504/jimr702Keywords:
Lamun, Identifikasi, IndonesiaAbstract
Lamun adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang hidup terendam dalam kolom air dan berkembang dengan baik di perairan laut dangkal dan estuari. Tumbuhan lamun terdiri dari daun, batang menjalar yang biasanya disebut rimpang (rhizome), dan akar yang tumbuh pada bagian rimpang. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan literature review. Literature review merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada metodologi penelitian atau riset tertentu dan pengembangan yang dilakukan untuk mengumpulkan serta mengevaluasi penelitian yang terkait pada fokus topik tertentu. Tujuannya untuk mengetahui jenis-jenis lamun yang tredapat di Indonesia berdasarkan hasil dari beberapa penelitian. Hasilnya didapatkan sekitar 9 jenis lamun dari 3 family, yaitu: Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulate, Halodule pinifolia, Halodule uninervis, Halophila ovalis, Halophila minor, Enhalus acoroides, Thalassodendron ciliatum.
Downloads
References
Bortone, S.A. 2000. Seagrasses: monitoring ecology, physiology and management. Chemical Rubber Company Press. Boca Raton. Florida. 318p.
Fahrudin. Muh, Fredinan Yulianda, dan Isdradjad Setyobudiand (2017).” Kerapatan Dan Penutupan Ekosistem Lamun Di Pesisir Desa Bahoi, Sulawesi Utara”. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vil 9, No. 1, Hlm 375-383.
Jalauddin Muzani, Ika Nur Octoviyani, Aufeeazahra Nurani Praninda Putri, Winny Octoviyani, dan Iqbal (2020). “Padang Lamun Sebagai Ekosistem Penunjang Kehidupan Biota Laut Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Indonesia”. Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Geografi Gea, Volume 20 Nomor 1.
Kurniawan, F., Imran, Z., Darus, R.F., Anggraeni, F., Damar, A., Sunuddin, A., Kamal, M.M., Pratiwi,
N.T.M., Ayu, I.P., & Iswantari, A., 2020. Rediscovering Halophila major (Zollinger) Miquel (1855)
in Indonesia. Aquatic Botany, 161:103171. DOI: 10.1016/j.aquabot.2019.103171.
Kurniawan, F., Imran, Z., Darus, R.F., Anggraeni, F., Damar, A., Sunuddin, A., Kamal, M.M., Pratiwi,
N.T.M., Ayu, I.P., & Iswantari, A., 2020. Rediscovering Halophila major (Zollinger) Miquel (1855)
in Indonesia. Aquatic Botany, 161:103171. DOI: 10.1016/j.aquabot.2019.103171.
Kurniawan, F., Imran, Z., Darus, R.F., Anggraeni, F., Damar, A., Sunuddin, A., Kamal, M.M., Pratiwi, N.T.M., Ayu, I.P., & Iswantari, A., 2020. Rediscovering Halophila major (Zollinger) Miquel (1855) in Indonesia. Aquatic Botany, 161:103171. DOI: 10.1016/j.aquabot.2019.103171.
Lanyon J. 1986. Seagrass of the Great Barrier Reef. Queensland: Nadicprint Services Pty. Ltd Ludwing dan Reynolds, 1988. Statistical Ecology A Primer On Methods and Computing.University, California.
Larasasti Rakhma Fitria, Made Mahendra Jaya, Angkasa Putra, Anthon Anthiny Djari, Karisma Sako, Anis Khairunnisa, Diklawati Jatayu, Sarifah Aini, dan Herianto Suriadin (2022). “Keanekaragaman, Kerapatan Dan Penutupan Jenis Lamun Di Pantai Kastela, Ternate Selatan, Maluku Utara”. Journal of Indonesia Tropical Fisheries, Vol. 5 No 2, Hal 162-178.
Martha Luh Gede Manik Radzena, Pande Gde Sasmita Julyantoro, dan Alfih Hermawati Waskita Sari (2019). “Kondis dan Keanekaragaman Jenis Lamun di perairan Pulau serangan, Provinsi Bali” Program Studi Manajemen sumberdaya Perairan Fakultas kelautan dan perikanan, Universitas Udayana, Kampus UNUD Bukit Jimbaran, bali 80361, Indonesia. Journal of Marine and Aquatic Science, Volume 5 Nomor 1, Halaman 131-141.
Metekohy, Alfred Eryon (2016). “Strategi Pengelolaan Ekosistem Lamun Di Perairan Pantai Kampung Holtekamp Distrik Muara Tami Kota Japura Provinsi Papua”. Progaram Studi Manajemen Sumberdaya Pesisir Universitas Ottow Geissler Papua. The Journal of fisheries development, Volume 3 Nomor 1, Hal: 1-10.
Monita Dinda, Hadi Endrawati, dan Ita Riniatsih (2021). “Bioekologi Lamun di Perairan Teluk Awur, Jepara, Jawa Tengah”. Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro.
Nabiela Nada, Suparno. “Kajian Biomassa Lamun Di Perairan Pantai Nirwana Dan Perairan Pantai Cindakir Kota Padang Sumatera Barat” Progran Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta. https://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php/FPIK/article/view/21456
Short, F. T., Carruthers, W. D., & Waycott, M., 2007. Global Seagrass Distribution and Diversity: A Bioregional Model. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, 350(1-2): 3-20. DOI: 10.1016/j.jembe.2007.06.012.
Syukur, Abdul ( 2015) “Distribusi Keanekaragaman Jenis Lamun (seagrass) dan Status Konservasinya di Pulau Lombok”. Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Mataram; Jalan Majapahit. Jurnal Biologi Tropis,: Volume 15 (2): 171-182.
Triandini. E, S. Jayanatha, A. Indrawan, G. W. Putra, B Iswara (2019). Program Studi Sistem Informasi, STMIK STIKOM Bali, Jl. Raya Puputan No. 86 Renon, Denpasar, Indonesia. Metode Systematic Literature “Review untuk Identifikasi Platform dan Metode Pengembangan Sistem Informasi di Indonesia”. Indonesian Journal of Information Systems (IJIS) Vol. 1, No. 2, Februari 2019
Utama, Dewi Citra Satrya Beginer Subhan dan Dondy Arafat (2017). “Keragaman, Kerapatan dan Penutupan Lamun di Perairan Pulau Biak, Papua”. Ilmu Kelautan FPIK Universitas Brawijaya Jalan Veteran Malang, Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK, Institut Pertanin Bogor. Depik Joenal Ilmu-Ilmu perairan, Pesisir dan Perikanan, Volume 6 Nomor 2, Hal: 122-127.
Short, F.T., Carruthers, W.D., & Waycott, M., 2007. Global Seagrass Distribution And Diversity: A
Bioregional Model. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, 350(1-2): 3-20. DOI:
1016/j.jembe.2007.06.012.
Nugraha Aditya Hikmat, Putri Ramadhan, ita Karlina, Susiana, dan Try Febrianto. “Sebaran Jenis Dan Tutupan Lamun Di Perairan Pulau Bintan”. Program Studi Ilmu kelautan Universitas Maritim Raja Ali Haji, program Studi MAnajemen Sumberdaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji. Jurnal enggano, Volume 6 Nomor 2, Halaman 323-332. Short, F.T., Carruthers, W.D., & Waycott, M., 2007. Global Seagrass Distribution And Diversity: A
Bioregional Model. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, 350(1-2): 3-20. DOI:
1016/j.jembe.2007.06.012.
Short, F.T., Carruthers, W.D., & Waycott, M., 2007. Global Seagrass Distribution And Diversity: A
Bioregional Model. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, 350(1-2): 3-20. DOI:
1016/j.jembe.2007.06.012.
Short, F.T., Carruthers, W.D., & Waycott, M., 2007. Global Seagrass Distribution And Diversity: A
Bioregional Model. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, 350(1-2): 3-20. DOI:
1016/j.jembe.2007.06.012.
Short, F.T., Carruthers, W.D., & Waycott, M., 2007. Global Seagrass Distribution And Diversity: A
Bioregional Model. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, 350(1-2): 3-20. DOI:
1016/j.jembe.2007.06.01
Waycott, M., K. McMahon, J. Mellors, A. Calladine, and D. Kleine, 2004. A Guide to Tropical Seagrasses of the Indo- West Pacific. James Cook University, Townsville Queensland Australia.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Michelle Frisca Angellin Tana, Inggrid Nortalia Kailola (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.