ANALISIS UANG PANAI ADAT BUGIS DALAM PERNIKAHAN PERSPEKTIF ISLAM
DOI:
https://doi.org/10.62504/nexus699Keywords:
Uang Panai, Bugis, IslamAbstract
Praktik uang panai, yang telah menjadi bagian dari tradisi di beberapa masyarakat, mengundang perdebatan yang menarik dalam konteks hukum Islam. Uang panai merupakan pembayaran sejumlah uang atau barang kepada pihak perempuan sebagai syarat untuk pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan hukum Islam tentang Uang Panai dalam perkawinan adat Bugis. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, masyarakat Bugis, menganggap "Uang Panai" sebagai tradisi penting dalam perkawinan adat mereka. Meskipun Islam tidak mengatur secara spesifik mengenai Uang Panai, namun memberikan kebebasan (mubah). Agama Islam tidak melarang pemberian Uang Panai dalam tradisi perkawinan adat Bugis walaupun nilai dari uang panai tersebut tinggi karena tidak ada dalil yang menunjukkan hal tersebut. Yang terpenting, pemberian Uang Panai tidak boleh melanggar prinsip-prinsip Islam, tidak ada unsur keterpaksaan, sesuai kemampuan dan kesanggupan pihak laki-laki. Dengan demikian, dalam perspektif Islam, uang panai bukan hanya merupakan kewajiban materi, tetapi juga simbol dari tanggung jawab dan penghargaan dalam hubungan pernikahan yang seimbang dan saling menghormati.
Downloads
References
Barkah, Qodariah. “Kedudukan Dan Jumlah Mahar Di Negara Muslim.” AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah 14, no. 2 (2014): 279–86. https://doi.org/10.15408/ajis.v14i2.1286.
Daeng, Oleh Reski, Selvie Rumampuk, and Mahyudin Damis. “Tradisi Uang Panai’ Sebagai Budaya Bugis (Studi Kasus Kota Bitung Propinsi Sulawesi Utara).” Holistik 12, no. 2 (2019): 1–15.
Dahwadin, and Muhibban. “Tafsir Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Wali Dalam Perkawinan Menurut Ulama.” Change Think Journal 1, no. 2 (2022): 203–18. https://www.journal.bungabangsacirebon.ac.id/index.php/changethink/article/view/715.
Darwis, Helmalia. “Tradisi Uang Panai Dalam Adat Pernikahan Suku Bugis(Studi Kasus Di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan).” PESHUM: Jurnal Pendidikan, Sosial Dan Humaniora 1, no. 3 (2022): 222–27.
Elzahroo, Arwa. “Tradisi Pemberian Uang Panai Dalam Pernikahan Pada Masyarakat Sulawesi Selatan Perspektif Maqāṣid Asy-Syarī’Ah.” Pembinaan Keagamaan Di Pondok Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta Dalam Tinjuan Hukum Islam 19 (2021): 79.
Fahmi, Nazil. “Tinjauan Perspektif Fikih Terhadap Pelaksanaan Mahar Dalam Pernikahan.” Familia: Jurnal Hukum Keluarga 2, no. 1 (2021): 88–103. https://doi.org/10.24239/.v2i1.26.
Ikhsan, Miratul. “( Perspektif Tokoh Adat Meukek ),” 2023.
Jafar, Ahmad Ridha. “Uang Panai’ Dalam Sistem Perkawinan Adat Bugis Makassar Perspektif Hukum Islam.” Journal Information 10 (2009): 1–16. https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/6784/05.1 bab 1.pdf?sequence=5&isAllowed=y%0Ahttps://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=uang+panai%27dalam+Sistem+Perkawinan+Adat+Bugis+Makassar&btnG=.
Kafi, Abd. “Mahar Pernikahan Dalam Pandangan Hukum Dan Pendidikan Islam.” Paramurobi: Jurnal Pendidikan Agama Islam 3, no. 1 (2020): 55–62. https://doi.org/10.32699/paramurobi.v3i1.1436.
Mathlub, Abdul Muhammad. “Abdul Muhammad Mathlub, Panduan Hukum Keluarga Sakinah (Solo: EraIntermedia,2005), 10. 9.” Panduan Hukum Keluarga Sakinah, 2005, 9–26.
Muhammad Harun & Fauziah. “Konsep ‘Urf Dalam Pandangan Ulama Ushul Fiqh (Tela’ah Historis).” Nurani: Jurnal Kajian Syari’ah Dan Masyarakat 14, no. 2 (2014): 15–25. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/107.
Mustafa, Mutakhirani, and Irma Syahriani. “Pergeseran Makna Pada Nilai Sosial Uang Panai’ Dalam Prespektif Budaya Siri’.” JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama Dan Kemanusiaan 6, no. 2 (2020): 217. https://doi.org/10.24235/jy.v6i2.7250.
Nisa, Sururiyah Wasiatun. “Akad Nikah Online Perspektif Hukum Islam.” Hukum Islam 21, no. 2 (2022): 302. https://doi.org/10.24014/jhi.v21i2.11734.
Putri, Nadia Ananda, Kasuwi Saiban, Sunarjo Sunarjo, and Khotbatul Laila. “Kedudukan Uang Panaik Sebagai Syarat Perkawinan Dalam Adat Suku Bugis Menurut Hukum Islam.” Bhirawa Law Journal 2, no. 1 (2021): 33–44. https://doi.org/10.26905/blj.v2i1.5852.
Ridwan, Muhammad. “Kedudukan Mahar Dalam Perkawinan.” Jurnal Perspektif 13, no. 1 (2020): 43–51. https://doi.org/10.53746/perspektif.v13i1.9.
Rinaldi, R, A B Nugara, and L Ismail. “Uang Panai Sebagai Harga Diri Perempuan Suku Bugis Bone: Antara Adat Dan Agama.” Jurnal Pendidikan … 5, no. 1 (2023): 1. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPSU/article/view/64559%0Ahttps://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPSU/article/download/64559/26337.
Srisayekti, Wilis, and David A Setiady. “Harga-Diri (Self-Esteem) Terancam Dan Perilaku Menghindar.” Jurnal Psikologi 42, no. 2 (2015): 141. https://doi.org/10.22146/jpsi.7169.
Syam, Ahmad Ramzi Ghulam, Muhammad Awal Ramadhan, and Alimuddin. “Uang Panai : Fenomena Dalam Penetapan Harga Pernikahan.” Economos :Jurnal Ekonomi Dan Bisnis 6 (2023): 161–71.
Umami, Riza. “Uang Panai’ Dalam Perkawinan Adat Bugis Makassar Perspektif Hukum Islam Dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan,” 2021, 139.
Yuniska, Adnia. “Mahar Hutang (Ta’jil) Menurut Hukum Islam,” 2015, 13.
Zahrun, N., and Anita. Marwing. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Uang Panai’ Dalam Tradisi Pernikahan Suku Bugis-Makassar.” Bustanul Fuqaha: Jurnal Bidang 4, no. 2 (2023): 266–82. https://doi.org/10.36701/bustanul.v4i2.935.PENDAHULUAN.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Anggina Yusila Heryanto, Fatimatuzzahra, Muhibban (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.