Strategi Bisnis Dan Inovasi Dalam Pengelolaan Sate Taichan Di Kabupaten Karawang

Authors

  • Neneng Fadilah Universitas Buana perjuangan karawang Author
  • Suci Rosalia Dewi Universitas Buana perjuangan karawang Author
  • Stevani May Gultom Universitas Buana perjuangan karawang Author
  • Hany Farhania Universitas Buana perjuangan karawang Author

DOI:

https://doi.org/10.62504/jimr1161

Keywords:

Sate taichan,kuliner modern,Bisnis kuliner

Abstract

Sate Taichan adalah sebuah inovasi dalam dunia kuliner yang berasal dari hidangan sate tradisional Indonesia, namun memiliki karakteristik yang membedakannya dari jenis sate lainnya. Hidangan ini menggunakan daging ayam yang dipanggang tanpa tambahan bumbu kacang, kecap manis, atau rempah-rempah yang berat seperti pada sate tradisional. Sebagai alternatif, Sate Taichan disajikan dengan sambal pedas, perasan jeruk nipis, dan taburan garam, yang menghasilkan cita rasa pedas, gurih, dan segar yang khas. Proses pembuatannya melibatkan marinasi yang minimal pada daging, umumnya hanya dengan garam dan merica, untuk mempertahankan rasa asli dan menciptakan tekstur yang empuk. Salah satu ciri khas dari Sate Taichan adalah warna dagingnya yang putih bersih, yang dihasilkan dari proses pemanggangan tanpa menggunakan kecap atau rempah yang pekat. Sate Taichan pertama kali menjadi populer di Jakarta dan dengan cepat menyebar ke berbagai kota besar di Indonesia, menjadi fenomena kuliner yang digemari oleh berbagai kalangan, terutama generasi muda. Daya tarik Sate Taichan tidak hanya terletak pada rasanya, tetapi juga pada kesederhanaan bahan, penyajiannya yang modern, serta kesesuaian dengan tren makanan yang lebih ringan dan sehat. Popularitasnya juga didukung oleh kemudahan dalam penyajian dan fleksibilitas untuk berinovasi, seperti penambahan variasi rasa, pelengkap, dan teknik memasak. Dalam konteks hubungan antara manusia dan budaya, Sate Taichan mencerminkan perubahan preferensi masyarakat Indonesia terhadap makanan yang lebih praktis, estetis, dan memiliki cita rasa global, sambil tetap mempertahankan unsur lokal. Kehadirannya membuka peluang baru dalam bisnis kuliner, baik dalam skala restoran, gerai kaki lima, maupun usaha rumahan. Dengan kombinasi rasa pedas, segar, dan penampilan yang menarik, Sate Taichan tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol kreativitas dan adaptasi kuliner Indonesia di era modern.

Downloads

Download data is not yet available.

References

American Psychological Association. (2012). Publication manual of the American Psychological Association (6th ed.). Washington, DC: American Psychological Association.

Baker, M. (2016). The impact of supply chain management on small businesses. Journal of Business and Economics, 30(2), 123-135. https://doi.org/10.1016/j.jbe.2015.08.008

Kurniawati, R., & Sutrisno, E. (2018). Pengelolaan modal pada UMKM di Indonesia: Studi kasus di sektor kuliner. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 5(4), 45-60.

https://doi.org/10.1234/jeb.v5i4.12345

Miller, K., & Johnson, L. (2017). Business marketing management: B2B. Pearson Education.

Putra, A., & Prasetyo, B. (2020). Analisis strategi pemasaran UMKM di era digital. Jurnal Pemasaran dan Manajemen, 14(1), 87-102. https://doi.org/10.15294/jpm.v14i1.2020

Sari, D. (2019). Pengaruh pelatihan terhadap produktivitas tenaga kerja pada UMKM. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, 8(2), 134-145. https://doi.org/10.1234/jmsm.v8i2.789

http://ejurnal.bangunharapanbangsa.com/

Published

12-01-2025

How to Cite

Strategi Bisnis Dan Inovasi Dalam Pengelolaan Sate Taichan Di Kabupaten Karawang. (2025). Journal of International Multidisciplinary Research, 3(1), 112-119. https://doi.org/10.62504/jimr1161

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

Similar Articles

41-50 of 90

You may also start an advanced similarity search for this article.