Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner di Poliklinik Jantung RSUD Jayapura
DOI:
https://doi.org/10.62504/jimr832Keywords:
aktivitas fisik, penyakit jantung coroner, faktor risikoAbstract
Penyakit jantung koroner memiliki angka kejadian yang tinggi di Indonesia, dengan 1,25 juta orang meninggal karena penyakit tersebut. Data yang diperoleh poliklinik jantung RSUD Jayapura pada tiga bulan terakhir di tahun 2021, PJK menjadi penyakit jantung terbanyak kedua dari 10 besar penyakit jantung. Faktor risiko PJK terdiri dari non-modifiable risk factor dan modifiable risk factor yang salah satunya adalah kurangnya aktivitas fisik. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara aktivitas fisik dengan terjadinya penyakit jantung koroner pada 80 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dimana data primer diperoleh melalui kuesioner (aktivitas fisik) dan data sekunder yang diperoleh dari data rekam medik. Uji statistik membuktikan bahwa tidak ada korelasi antara aktivitas fisik dengan kejadian PJK. Faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner di Kota Jayapura bukan hanya aktivitas fisik, melainkan terdapat faktor lain yang juga berisiko, terutama adalah obesitas, perilaku merokok, diabetes, hipertensi, dan hiperlipidemia.
Downloads
References
Atika. (2021). Gambaran Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di Poliklinik Jantung RSI Siti Rahmah Padang Tahun 2017-2018. Heme : Vol III No 1, 20-28
Edy, Pakpahan. (2018). Hubungan Dislipidemia Dan Hipertensi Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) < 4O Tahun Di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kesehatan, dan Ilmu Kesehatan, Vol, 2 No 1, 291-298
Ghani, Lannywati, Made Dewi S. & Harli Novriani. (2016). Faktor Resiko Dominan Penyakit Jantung Koroner di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol 44 No 3, 153-164.
Kemenkes RI. (2020). Tanda & Gejala Penyakit Jantung Koroner (PJK), http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantungdan-pembuluh-darah/apa-saja-tanda-dan-gejala-penyakit-jantung-koronerpjk,
Kemenkes RI. (2017). Profil Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI
Patriyani, Ros. David Purwanto. (2016). Faktor Dominan Risiko Terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK). Jurnal Keperawatan Global, Vol 1 No 1, 01-54
Rachmawati, dkk. (2021). Analisis Faktor Risiko Modifikasi Penyakit Jantung Koroner Di RSU Haji Surabaya Tahun 2019. Media Gizi Kesmas, Vol 10 No 1, 47-55
Setyaji, dkk. (2018). Aktivitas fisik dengan penyakit jantung koroner di Indonesia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol 14 No 3, 115-121
Torawoba, dkk. (2021). Diabetes Melitus Dan Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit. Jurnal Kesmas, Vol 10 No 4, 87-92
WHO. (2021). Global Physical Activity Queastionnaire. Prevention of Noncommunicable Diseases Department. Global physical activity questionnaire (GPAQ) (who.int)
Yunitasari, Eliyana. (2016). Hubungan Tingkat Obesitas Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner di Poli Jantung RSUP Fatmawati Periode Januari 2016 - Desember 2016. Jakarta : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Olsy Rosmeire Paat, Titi Iswanti Afelya, Conny Tan (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.