Penafsiran Eksegetis terhadap Kewajiban Nafkah dalam Hukum Perkawinan Islam Berdasarkan Surah An-Nisa ayat 34

Authors

  • Muhammad Firman Dwi Febrianto Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Author
  • Nasrulloh Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Author

DOI:

https://doi.org/10.62504/jsi1035

Keywords:

Nafkah, Hukum perkawinan islam, surah an nisa ayat 34

Abstract

Penelitian ini membahas kewajiban nafkah dalam hukum perkawinan Islam melalui kajian penafsiran Surah An-Nisa ayat 34. Ayat tersebut menekankan tanggung jawab suami sebagai pemimpin(qawwam) dan kewajibannya memenuhi kebutuhan material maupun emosional isttri dan anak. Pendekatan kualitatif digunakan dengan merujuk pada tafsir klasik seperti Ibn Katsir dan At-Thabari, sedangkan tafsir kontemporer seperti Quraish Shihab. Analisis juga mencakup tinjauan normatif-sosiologis untuk mengaitkan tafsir dengan praktik hukum dalam masyarakat modern. Hasilnya menunjukkan bahwa kewajiban nafkah tidak hanya terkait aspek finansial, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab moral dan sosial. Pemahaman kontekstual terhadap ayat ini memberikan dasar bagi penerapan hukum Islam yang fleksibel dan relevan dengan perubahan sosial.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Borotan, A. (2022). KONSEP Al-QAWAMAH DALAM SURAT AN-NISA’ AYAT 34 PERSPEKTIF KEADILAN GENDER (STUDI PEMIKIRAN MUHAMMAD ‘ABDUH 12661323H/1849-1905M). Jurnal Hukumah: Jurnal Hukum Islam, 5(2), 63–80.

Dimyati, Y. (2020). Studi Komparasi Pendapat Imam Syafi’i Dan Ibnu Hazm Tentang Nafkah Bagi Istri Yang Nusyuz. At-Tahdzib : Jurnal Studi Islam Dan Muamalah, 8(2), 95–113.

Hafid, M. B., Mallarangan, H., & Yamani, G. (2022). Kaidah Fiqih tentang Nafkah Dalam Perkawinan. Prosiding Kajian Islam Dan Integrasi Ilmu Di Era Society (KIIIES) 5.0, 1, 452–455.

Halim, M. N. A. (1999). Membahagiakan istri sejak malam pertama. Mitra Pustaka.

Hasan, M. A. (2006). Pedoman Berumah Tangga Dalam Agama Islam. Sirija.

Hunawa, R. (2018). Kedudukan Suami-Istri (Kajian Surah an-Nisa’ [4]: 34). Potret Pemikiran, 22(1), 37. https://doi.org/10.30984/pp.v22i1.758

Jaya, M. (2021). Penafsiran Surat an-Nisa’ Ayat 34 Tentang Kepimpinan Dalam Al-Quran. At-Tanzir: Jurnal Ilmiah Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, 11(2), 248. https://doi.org/10.47498/tanzir.v11i2.407

Mahkamah Agung RI. (2019). SEMA Nomor 2 Tahun 2019 (pp. 1–2).

Nasrulloh, N., & Utami, K. (2022). Fenomena Perempuan sebagai Pemimpin di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang: Antara Patriarki dan Feminisme. Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender Dan Anak, 17(1 SE - Articles), 19–34. https://doi.org/10.24090/yinyang.v17i1.5196

Ramadhani, T. R. (2020). DAMPAKNYA BAGI KEHARMONISAN RUMAH TANGGA ( Studi Kasus Desa Kelurahan Meruyung Kecamatan Limo Kota Depok ). Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Shihab, M. Q. (2002). Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an Volume 2. Lentera Hati.

Subaidi. (2014). Konsep Nafkah Menurut Hukum Perkawinan Islam. Isti’dal: Jurnal Studi Hukum Islam, 1(2), 157–169.

Susanti, R. (2015). MAKNA QAWWĀMŪNA DALAM AL-QUR’ĀN MENURUTTAFSĪR AL-MARAGHĪ DAN SAYYID QUTHB [Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau]. http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6325

Published

2024-12-09

Issue

Section

Articles

How to Cite

Penafsiran Eksegetis terhadap Kewajiban Nafkah dalam Hukum Perkawinan Islam Berdasarkan Surah An-Nisa ayat 34. (2024). Journal of Scientific Interdisciplinary, 1(4), 49-56. https://doi.org/10.62504/jsi1035