Peran Ruangan Luar Biasa di Pengadilan Kamboja Untuk Mengadili Pelanggaran Hak Asasi Manusia Khmer Merah di Kamboja
DOI:
https://doi.org/10.62504/wggn7163Keywords:
Khmer Merah, Kamboja, GenosidaAbstract
Konflik sering terjadi ketika dua kepentingan atau lebih bertentangan dan tidak ada yang ingin mengakui. Beragam konflik yang kita kenal saat ini, dari konflik tersebut sudah ada sejak dahulu kala seperti konflik antar suku hingga konflik yang lebih modern seperti suatu negara memanfaatkan negara lain. Cara penyelesaian konflik juga bermacam-macam menurut jenis konfliknya, konflik besar seperti konflik antar negara atau yang satu menarik perhatian dunia, menggunakan resolusi yang lebih kompleks dan biasanya menggunakan pihak ketiga. Oleh karena itu, akan dibentuk organisasi khusus untuk menyelesaikan suatu konflik. Satu organisasi yang dibentuk untuk menyelesaikan konflik adalah Kamar Luar Biasa di The Pengadilan Kamboja (ECCC) bertujuan untuk mengadili para penjahat perang pada masa Khmer Merah kejadian kejahatan kemanusiaan pada tahun 1975-1979. Kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Kamboja adalah salah satu tragedi kemanusiaan terbesar di era modern pasca Perang Dunia ke-2. ECCC ini adalah didirikan karena pada saat itu Lembaga Peradilan Nasional Kamboja tidak dapat mengadili pelaku kejahatan kemanusiaan. Pemerintah Kamboja bersama PBB saat itu sepakat untuk mendirikan lembaga peradilan yang khusus bertujuan untuk menangani dan menyelesaikan Kasus Khmer Merah.
Downloads
References
BBC. “Khmer Rouge: Cambodia’s Years of Brutality”. https://www.bbc.com/news/world-asiapacific10684399%20on%20June%203%202019 (accessed on June 3 2019).
A.J Dommen. “The Indochinese Experience of The French and The Americans: Nationalism and Communism in Cambodia, Laos, and Vietnam”. Indiana: Indiana University Press, 2001.
R. R. Ross and Library of Congress. “Federal Research Division, Cambodia: A Country Study”. Washington, D.C.: Federal Research Division, Library of Congress, 1990.
DK Constitution. “The Cambodian Constitutions (1953-1993)”. https://www.eccc.gov.kh/sites/default/files/documents/courtdoc/E3_259_EN.PDF, (accessed from on June 11, 2019).
Cambodia tribunal Monitor. “Chronology of the Khmer Rouge Movement”. https://www.cambodiatribunal.org/history/cambodian-history/chronology-ofthekhmer-rouge-movement/ (accessed on June 9, 2019).
Setyawan, Heru. “Kebijakan pemerintahan pol pot Di Kamboja tahun 1975-1979”. p. 81. 2007.
Ika Ningtyas. “Hybrid Tribunal Sebagai Upaya Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Berat dalam Hukum Internasional”. p. 5. 2016.
Maxmanroe. “Pengertian Efektivitas: Kriteria, Aspek, dan Contoh Efektivitas”. 2019. https://www.maxmanroe.com/vid.manajemen/pengertian-efektivitas.html, (accessed on June 2, 2019).
BBC. “Pemimpin Khmer Merah didakwa Pengadilan Bersalah atas Genosida”. 2018. https://www.bbc.com/indonesia/dunia46232620%20on%20June%202, (accessedon June 2, 2019).
Teguh Firmansyah. “Sejarah Hari Ini: Mantan Diktator yang Bunuh 1,7 Juta Warga Kamboja Tutup Usia”. 2016. https://www.republika.co.id/kanal/rama dhan/ (accessed on June 2, 2019).
Ardi Utomo. “Terbukti Genosida, 2 Pemimpin Khmer Merah ini Dipenjara Seumur Hidup”. 2018. https://internasional.kompas.com/read/2018/11/16/14481381/terbuktigenosida-2-pemimpin-khmer-merah-inidipenjara-seuur-hidup?page=all, (accessedon June 2, 2019).
Panda Surya Wijaya. “Setelah 40 tahun, keadilan akhirnya datang di Kamboja”. 2018. https://www.merdeka.com/dunia/setelah-40-tahun-keadilan-akhirnya-datang-dikamboja.html%20on%20June%202, (accessed on June 2, 2019).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Sandhika Indra W, Tubagus Edya R.M (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.