Makna Simbolik Dui’ Menre’ dalam Pernikahan Masyarakat Suku Bugis: Perspektif Hukum Islam

Authors

  • Nurhikmah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Author
  • Nasrulloh Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Author

DOI:

https://doi.org/10.62504/jimr1120

Keywords:

Makna Simbolik, Dui’ Menre’, Perspektif Islam

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna simbolik dui’ menre’ dalam adat pernikahan masyarakat Bugis dan bagaimana agama Islam memaknai adat tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dengan lima orang informan, dan sejumlah artikel ilmiah yang relevan. Temuan penelitian ini menunjukkan pentingnya simbolis dui’ menre’ dalam pernikahan Bugis sebagai tanda kesungguhan dan kerja keras seorang pria dalam melamar seorang wanita. Pekerjaan calon pengantin perempuan, status sosial, tingkat pendidikan, kondisi fisik, dan faktor-faktor lain memainkan peran penting dalam menentukan berapa banyak dui’ menre’ yang pantas diberikan. dui’ menre’ dan mahar merupakan hal yang berbeda. Meskipun keduanya diwajibkan, dui’ menre’ tidak sama dengan mas kawin karena menurut adat masyarakat Bugis, dui’ menre’ adalah sebuah kewajiban, sedangkan mas kawin adalah sebuah kewajiban menurut tradisi Islam. Dari sudut pandang Islam, seorang pria tidak diwajibkan untuk memberikan dui’ menre’, melainkan hanya diharapkan untuk memberikan mahar kepada wanita yang akan dinikahinya. Tradisi ini diperbolehkan selama tidak memberatkan dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, meskipun tidak diatur oleh hukum Islam. Agar pernikahan dapat berlangsung dengan baik dan damai, masyarakat harus menyeimbangkan antara tradisi dan ajaran agama.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amri, R. (2020). Kududukan Doi Menre dalam Perkawinan Suku Bugis di Bone Sulawesi Selatan. Asy-Syir'ah: Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum. https://doi.org/10.14421/ajish.v54i1.544

Alimuddin, Asriani. (2020). Makna Simbolik Uang Panai’ pada Perkawinan Adat Suku Bugis Makassar. Al-Qisthi: Jurnal Sosial dan Politik. Universitas Pejuang Republik Indonesia Makassar. Vol. 10, No. 2.

Avita, Nur. (2019). skripsi. mahar dan uang panaik dalam perspektif hukum islam.

Avita, N., Idris, A., & Oktalita, F. (2022). Integration of Tradition and Sharia: Dowry and Dui Menre in the Marriage of the Bugis Community in Bone Regency. El-Mashlahah. https://doi.org/10.23971/elma.v12i2.4712

Bado, B. (2022). Buku. Model Pendekatan Kualitatif: Telaah Dalam Metode Penelitian Ilmiah

Basiruddin, B. (2023). Mahar and Dui' Menre' in Bugis Marriage, Sidenreng Rappang District. Al-Iftah: Journal of Islamic studies and society. https://doi.org/10.35905/aliftah.v3i2.6411

Basri, R., & Fikri, F. (2018). Sompa and Dui Menre in Wedding Traditions of Bugis Society. 16. https://doi.org/10.24090/IBDA.V16I1.1101

Darwis, Helmalia. (2022). Tradisi Uang Panai Dalam Adat Pernikahan Suku Bugis (Studi Kasus Di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan). Jurnal Pendidikan, Sosial Dan Humaniora 1, no. 3.

Diningrat, H., Fahrezy, A., Jeryawan, I., & Istiqomah, S. (2024). Tinjauan Hukum Islam terhadap Uang Panai dalam Perkawinan Adat Bugis. Jurnal Syntax Admiration. https://doi.org/10.46799/jsa.v5i5.1131

Erlina & Nasrulloh. (2023). Tradisi Makan Bajamba di Minangkabau: Studi Living Hadis. Perada: Jurnal Studi Islam Kawasan Melayu. https://doi.org/10.35961/perada.v6i2.1225

Hasan, Taufik. “Komparasi Tradisi Belis Dan Uang Panai Dalam Pernikahan Perspektif Maslahah Mursalah At-Tufi” (Syari’ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2021).

Heryanto, A., F., & , M. (2024). Analysis of Bugis Traditional Panai Money in Islamic Perspective Marriages. Maklumat: Journal of Da'wah and Islamic Studies. https://doi.org/10.61166/maklumat.v2i2.21

Insyirah D, Shofiyatul J, Nur Hasan. (2023). Tinjauan Hukum Islam terhadap Uang Panai’ pada Pernikahan Suku Bugis Sulawesi. Hikmatina: Jurnal Ilmiah Hukum Keluarga Islam. Universitas Islam Malang. Vol. 5, No. 3.

Nadia Ananda Putri et al., (2021). Kedudukan Uang Panaik Sebagai Syarat Perkawinan Dalam Adat Suku Bugis Menurut Hukum Islam. Vol 2, no. 1.

N., Z., & Marwing, A. (2023). Tinjauan Hukum Islam terhadap Uang Panai’ dalam Tradisi Pernikahan Suku Bugis-Makassar. BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam. https://doi.org/10.36701/bustanul.v4i2.935

Nurhalisa & Iin Pratiwi. (2023). Tradisi Uang Panai dan Status Sosial Perempuan pada Budaya Perkawinan Suku Bugis Wajo. Pinisi: Journal of Art, Humanity & Social Studies. Universitas Negeri Makassar. Vol. 3, No. 5..

Pratiwi, Mitra. (2023). Hukum Uang Panai pada Pernikahan Masyarakat Bugis Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan dalam Perspektif Wahbah Zuhaili dan Abdurrahman Al-Juzairi. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Putri, N., Saiban, K., Sunarjo, S., & Laila, K. (2021). Kedudukan Uang Panaik Sebagai Syarat Perkawinan Dalam Adat Suku Bugis Menurut Hukum Islam. Bhirawa Law Journal. https://doi.org/10.26905/BLJ.V2I1.5852

Rinaldi, Achmad Hufad, Siti Komariah, & M. Masdar. (2022). Uang Panai Sebagai Harga Diri Perempuan Suku Bugis Bone (Antara Tradisi dan Gengsi). Equilibrium : Jurnal Pendidikan. FIPS Universitas Pendidikan Indonesia. Vol. 10, No. 3.

Said, I. (2022). THE PORTRAYAL OF ISLAMIC VALUES AND PERSPECTIVE OF BUGIS – MAKASSAR CULTURE IN THE CONCEPTION OF DOWRY FOR PEOPLE IN BANGKALA VILLAGE, MAKASSAR, SOUTH SULAWESI. Jurnal Adabiyah. https://doi.org/10.24252/jad.v22i1a7

Syarifuddin, Amir. Ushul Fiqh Jilid 2 (Jakarta: Kencana, 2018).

Syarifuddin & Ratna Ayu Damayanti, Story of Bride Price :Sebuah Kritik Atas FenomenaUangPanai‟ Suku Makassar. Vol.6., 2015, 82

Umami, Riza. (2021).Uang Panai dalam Perkawinan Adat Bugis Makassar Perspektif Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Skripsi IAIN Ponorogo.

“Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan” (2019).

Zahrum & Anita. (2023). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Uang Panai dalam Tradisi Pernikahan Suku Bugis-Makassar. Bustanul Fuqaha: Jurnal Bidang Hukum Islam. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta & IAIN Palopo. Vol. 4, No. 2.

Zed, Mestika. (2008). Buku. Metode penelitian kepustakaan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Published

29-12-2024

How to Cite

Makna Simbolik Dui’ Menre’ dalam Pernikahan Masyarakat Suku Bugis: Perspektif Hukum Islam. (2024). Journal of International Multidisciplinary Research, 2(12), 327-334. https://doi.org/10.62504/jimr1120

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 

Similar Articles

1-10 of 285

You may also start an advanced similarity search for this article.