Kajian Makna Lamastumunnisa' dalam Surat An-Nisa': Studi komparatif Perspektif Madzhab Hanafi dan Syafi’i
DOI:
https://doi.org/10.62504/jimr976Keywords:
Lamastumunnisa’, Madzhab Hanafi, Madzhab Syafi’iAbstract
Penafsiran lafadz lamastumunnisa' dalam surat An-Nisa’ ayat 43 telah menjadi sumber ikhtilaf di kalangan ulama fiqih, khususnya dalam mazhab Hanafi dan Syafi’i. Imam Hanafi menginterpretasikan lafadz ini sebagai bentuk kinayah yang mengacu pada hubungan jima’ (hubungan seksual) antara suami dan istri, bukan sekadar sentuhan fisik. Berdasarkan adanya alif dalam kata tersebut, Imam Hanafi berpendapat bahwa lamastumunnisa' mencakup makna yang lebih dalam, menunjukkan hubungan yang lebih intim. Sebaliknya, Imam Syafi’i dalam kitabnya Al-Umm menafsirkan kata lamastumunnisa' sebagai "menyentuh" secara literal tanpa melibatkan hubungan seksual, didukung oleh qiro'at dari Hamzah dan Kasa’i yang tidak menyertakan alif. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka (library research). Pendekatan ini memungkinkan peneliti mengeksplorasi secara mendalam pandangan kedua mazhab melalui analisis literatur klasik dan modern yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perbedaan pandangan tersebut dan memberikan wawasan tentang bagaimana metode istinbath hukum yang berbeda memengaruhi praktik ibadah dalam Islam.
Downloads
References
Abas, U. (2013). Sejarah Perkembangan Imam Mazhab. Jakarta: Pustaka Bintang Pelajar.
Abidin, A. Z. (2019). Ikhtilaf Al-Mufassirin: Memahami Sebab-Sebab Perbedaan Ulama Dalam Penafsiran Alquran. Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur’an Dan Tafsir, 4(2), 285–306. https://doi.org/10.32505/tibyan.v4i2.859
al-Dzahabi, M. H. (2003). Al-Tafsir wa al-Mufassirun. Kairo: Maktabah Wahbah.
al-Fanisan, S. A. (1997). Ikhtilaf al-Mufassirin: Asbabuhu wa Atsaruhu. Riyad: Markaz al-Dirasat wa al-A’lam.
al-Qaththan, M. K. (2007). Mabahits fi ‘Ulumil Qur’an (Mudzakir AS, Penerjemah). Bogor: Pustaka Litera AntarNusa.
Al Shobuni, M. A. (1980). Rawaiul Bayan Tafsir Ayat Ahkam. Damaskus: Maktabah Al Ghazali.
Fadillah, J. A., et al. (2022). Mazhab Dan Istimbath Hukum. Al-Hikmah, 7(2), 235. https://doi.org/10.30651/ah.v7i2.8087
Hidayati, U., & Islamy, A. (2021). Tekstualisme Dan Kontekstualisme Penafsiran Kontemporer Terhadap Surah Al-Maidah Ayat 38. POROS ONIM: Jurnal Sosial Keagamaan, 2(2), 97–112. https://doi.org/10.53491/porosonim.v2i2.116
Syafi’i, A. (1990). Al-Umm. Beirut: Darul Ma’rifah.
Tim Penyempurnaan Terjemahan Al-Qur’an. (2019). Al-Qur’an Dan Terjemahannya Edisi Penyempurnaan 2019, Juz 1-10. Jakarta Timur: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. https://pustakalajnah.kemenag.go.id/detail/135
Ubaidillah, A. (2013). Sejarah Perkembangan Imam Mazhab. Jakarta: Pustaka Bintang Pelajar.
Yusuf, M. Y. (2014). Metode Penafsiran Al-Qur’an Tinjauan Atas Penafsiran Al-Qur’an Secara Tematik. Syamil, 2(1), 2014–57.
Zahrah, M. A. (1962). Muhadharat Fi Tarikh Al-Mazahib al-Fiqhiyyah. al-Qahirah: Dar al-Fikr al- Arabiy.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Muhammad Fahmi Aziz, Nuril Aida Rodiana, Nasrulloh (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.